SISTEM KOORDINAT
Dasar utama dalam pembuatan peta
adalah pengadaan sistem koordinat untuk menghubungkan antara titik satu dengan
titiklainya. Letak atau posisi suatu titik dipermukaan bumi dinyatakan dengan
koordinat geodesi (ᵠᵠ,ƛ). Adapun letak titik pada peta dinyatakan dengan
koordinat bidang datar (Plane koordinat) (X,Y). Konversi koordinat geodesi ke
koordinat bidang datar dapat dijelaskan sebagai berikut:
X = f1
(ᵠᵠ,ƛ)
Y = f2
(ᵠᵠ,ƛ)
Sebaliknya
konversi koordinat dibidang datar ke koordinat geodesi adalah:
ᵠᵠ = f3
(X,Y)
ƛ = f4
(X,Y)
PROYEKSI PETA
Peta
adalah sebuah gambaran rupa bumi dalam bidang datar. Suatu peta memerlukan
proyeksi sehingga dapat dipresentasikan letaknya diatas permukaan Bumi. Sistem proyeksi
permukaan, bentuk bumi diasumsikan sebagai suatu elipsoid, dimana letak titik
pada permukaan bumi dinyatakan dengan letak lintang dan bujur. Pada pengukuran
wilayah harus dinyatakan dalam bidang datar agar mudah dimengerti. Pada kondisi
ini memerlukan proyeksi untuk mempresentasikannya.
Ditinjau
dari Bidang Proyeksi yang digunakan:
Proyeksi
peta terdapat dalam 3 sistem Proyeksi yaitu:
1. Proyeksi Kerucut, yaitu bentuk
proyeksi peta seperti kerucut dimana merupakan sumbu putar bumi, pada puncaknya
mengarah ke utara atau selatan tergantung pada tempat mana yang akan
diproyeksikan. Cara membentuk kerucut terpasang diatas bola bumi.
2.
Proyeksi
Silinder, yaitu bidang proyeksinya bentuk bidang silinder. Dimana posisinya
bidang silinder diletakkan pada bola bumi lalu didatarkan.
3.
Proyeksi
Azimunthal, yaitu sebuah proyeksi bidang datar
Ditinjau
dari distorsi yang diakibatkan
1.
Proyeksi
Konform, dimana bentuk permukaan yang ada di atas permukaan bumi mempunyai
bentuk yang sama dengan di peta. Dimana sudut permukaan bumi harus sama dengan
bidang proyeksi.
2.
Proyeksi
equivalent, yaitu luas peta dengan luas permukaan bumi harus sama. Pada proyeksi
ini rasio antara luasan permukaan bumi dan di atas peta tidak mengalami
perubahan.
3.
Peta
equidistant, dimana jarak antara dua titik yang terletak di atas peta sama
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
Ditinjau
dari orientasi atau kedudukan garis karakteristik
1.
Proyeksi
normal yaitu sumbu permukaan proyeksi sama dengan sumbu yang diproyeksikan
2.
Proyeksi
miring (Oblique) yaitu sumbu dari bidang proyeksi membentuk sudut dengan sumbu
bumi
3.
Proyeksi
Transversal (transverge) yaitu sumbu bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu
bumi.
PROYEKSI TRANSVERSE
MERCATOR
Proyeksi
transverse mercator adalah sebuah proyeksi silinder transversal yang bersifat
konform. Pada sistem proyeksi ini, bola bumi seakan-akan dimasukkan dalam suatu
silinder.
Garis
meridian dan garis paralel berpotongan pada suatu titik yang membentuk sudut. Pada
titik yang terletak dekat dengan garis meridian membentuk sudut 900
dan selanjutnya pada titik yang jauh dari meridian pelahan-lahan sudut akan
mengecil menjadi kurang dari 900.
SISTEM GRID UNIVERSAL TRANSVERSE
MERCATOR
Sistem
universal transverse mercator yaitu adalah suatu sistem yang menjadi acuan
untuk seluruh dunia karena merupakan modifikasi dari sistem proyeksi Transverse
Mercator. Pada sistem Grid dan proyeksi yang digunakan baik untuk pekerja
pemetaan topografi. Grid atau kisi-kisi yang dibentuk dari perpotongan antara
garis lintang dan bujur.
Adapun ciri-ciri dari Sistem Grid UTM :
·
Sistem
proyeksi UTM mempunyai zona 60 pada arah bujur dan 80
kearah lintang menggunakan sistem koordinat.
·
Faktor
skala 0,9996, UTM dibatasi oleh bujur barat-timur dan lintang utara-selatan
adanya batasan ini menyebabkan timbulnya variasi skala.
·
Setiap
zone UTM, pada bidang proyeksi silinder tidak menyinggung permukaan bumi
·
Masing-masing
zona mempunyai koordinat sendiri
·
Meridian
sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur (mT), sedangkan untuk
ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara (mU) agar tidak dijumpai harga negatif,
disebelah utara ekuator diberi ordinat 0 meter Utara (mU)
KONSTRUKSI PETA
o
Grid,
yaitu garis-garis tegak lurus ke atas
o
Graticule,
yaitu garis-garis tegak lurus utaranya ke kutub dan agak miring
SKALA PETA
Skala peta merupakan perbandingan
jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Suatu skala peta
tergantung dari tujuan penggunaan peta.
Ada
beberapa istilah didalam penyebutan suatu skala peta:
§
Peta
skala besar
§
Peta
skala sedang
§
Peta
skala kecil
PENYAJIAN SKALA PETA
Ada beberapa
cara penyajian skala pada peta yaitu:
v Skala bilangan, yaitu dengan cara
penyajian menggunakan suatu bilangan bulat. Misalnya 1:5.000
v Skala grafis, yaitu dengan cara
penyajian berbentuk grafis yang menggambarkan hubungan antara ukuran jarak peta
dengan jarak sebenarnya dilapangan
GARIS
TEPI PETA
Garis tepi
peta adalah garis yang membatasi semua detail yang ada di peta.
Macam-macam
garis tepi peta:
·
Peta
skala besar
Garis tepi skala besar menggunakan
garis grid. Koordinat keempat ujung peta selalu dalam bentuk bilangan bulat,
dalam pengertian dua atau tiga angka terakhir mempunyai besaran 100 meter atau
1000 meter.
·
Peta
skala sedang
Garis tepi peta dalam bentuk gartikul.
Koordinat keempat ujung peta akan menyajikan dua jenis koordinat, yaitu
koordinat geografis dan koordinat kartesian.
·
Peta
skala kecil
Garis tepi peta dalam bentuk gratikul. Selain pada
keempat ujung peta, pada sepanjang garis tepi peta juga disajikan koordinat
geografis.